Minggu, 17 April 2011

love and the die part end


Ep ending
“maaf aku tak bisa menceritakannya, aku bisa menangis saat mendengar namanya aku berharap bisa melupakannya meski hanya 1 kali”jelas yu
“un daijyobu, to gomene sudah membuatmu sedih. Mau ku antar pulang?”tnya ryo
“sankyuu, kita baru bertemu sudah seakrab ini”jawab yu
“iie daijyo lagian orang tuaku juga mengenalmu kan karena kita berlanganan bunga di tokomu”ucap ryo
Lalu ryo dan yu segera bergegas untuk pergi ke toko bunga, dengan sangat kebetulan liburan semester sedang di laksanakan oleh yu. Ia berfikir untuk liburan tapi entah kemana. Mencoba melupakan sejenak kesedihannya di tinggal yama. Beberapa menit kemudian akhirnya yu sampai di toko bunganya. Ia masuk kedalam bersama ryo dan segera membuatkan minuman untuknya. Ia mulai merangkai kembali bunga-bunganya untuk di taruh di makam yama. Walau sebenarnya yu ingin melupakannya tetapi tetap ia sangat menyayanginya. Susah payah ia merangkai bunga akhirnya ia menyelesaikan rangkaian bunga itu. Rangkaian yang sangat indah membuat semua pelanggan terpesona. Dan tanpa di duga seseorang membuat yu terkaget
“bisakah kau jual rangkaian bunga itu”tanyanya pada yu
“eh”yu tekaget dan memikirkannya
“ku mohon aku ingin memberikannya kepada almarhum suamiku”ucapnya yang terduduk di sebuah kursi roda
“demo”ucap yu kecil. Tetapi wanita tua itu terlihat sangat sedih dan mengharapkan bunga yang yu pegang. Dengan sangat menyesal akhirnya yu menjual kepadanya. Muka ceria tanpak di wajahnya membuat yu ikut terbawa suasana.
“hufft aku harus merangkainya kembali”ucapnya membereskan sampah-sampah di lantai
“sudah nanti ku bantu ya”ucap akira yang membuat yu tenang
“sankyuu ne~”ucap yu kembali mengambil beberapa tangkai bunga dan mulai merangkainya lagi. Beberapa jam akhirnya yu menyelesaikan rangkaiannya dan pergi bersama ryo ke makam yama.
#di makam yama#
“o genki desuka ne~ aku sangat merindukan senyuman kecilmu”ucap yu meneteskan air mata sambil mengelus-elus nisan yang bertuliskan ‘yamada ryosuke’
“jangan terus menangisi dia, nanti ia menangis disana kita disini hanya bisa mendoakan. Kamu tak ingin meliatnya menangiskan”ucap ryo menenangkan kembali hati yu
“biarlah kusimpan sampai nanti aku kan ada disana tenanglah dirimu dalam kedamaian ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi namun cintamu abadi”yu menyanyikan sebuah lagu sambil menangis di pelukan ryo
“sudahlah jangan menangis lagi. Kan aku sudah bilang, sekarang kau hapus air matamu dan kembali meraih cita-citamu” ucap ryo mengusap air mata yu di kedua pipi yu
“un ganbarou, sankyuu ne~”ucap yu bangkit dari keterpurukannya
“mau makan aku laper”ucap ryo memegang perutnya
“ikou aku teraktir makan hanbaga okey?”tnya yu
“ayo, untung saja aku lupa bawa dompet hahah”jawab ryo tertawa
“ikou ne~”ajak yu
Ryo segera menyetir mobilnya ke sebuah resto hanbaga dan segera memesannya. Ia tidak memakan di tempat tetapi membukusnya dan pergi kesebuah jurang kcil agar bisa menikmati sebuah pemandangan yang sangat indah. Ia memakan hanbaganya sambil memandangi langit yang mulai berwarna orange.
“ne aku ingin mengajak mu pergi ke sebuah taman bermain mau?”tanya ryo
“kemana aku butuh hiburan, bosan terus di toko dan di rumah”ucap yu sambil menyantap hanbaganya
“shinzuku ada sebuah taman bermain asik loh”ucap ryo
“boleh, kapan?”tnya yu balik
“esok, sekarang aku antar kau pulang ya”ucap ryo menyalakan mobilnya dan segera pergi ke rumah yu
~sesampainya di rumah yu~
“sankyuu ne~ oyasumi nasai yo. Jya matta ashita ne”ucap yu melambaikan tangannya
“un jya” ryo pun meninggalkan rumah yu dan segera pulang ke rumahnya
~di apartemen ryo~
“akhh pke baju yang mana ya?? Yang ini apa ini... aduh kencan pertama”ucapnya memilih-milih baju sambil menyalakan dvd
“kya yu manis sekali ini juga pertama kali aku menyukai seseorang. Besok adalah kencan pertamaku dan aku berharap tidak gagal”ucap ryo sambil menyalakan wekernya dan tertidur pulas di ranjangnya

Krengg krenggg suara weker ryo berbunyi dengan keras membuat ryo terkaget dan terjatuh dari kasur
“akhh sakit” ucap ryo sambil memegang pinggangnya “ahh yabai...” ia segera bergegas untuk menjemput yu dan segera pergi ke taman bermain
Ia mulai memakai baju, lalu menyalakan mobilnya dan segera pergi menjemput yu.
~sesampainya~
“ne gomen telat”ucap ryo
“telat? Aku saja masih sarapan. Kau pasti belum sarapan ayo sarapan bareng”ucap yu menyuruh ryo sarapan
“ahh iya aku lupa aku kira telat”ucap ryo masuk kedalam rumah yu
Bermenit-menit mereka makan akhirnya pergi kesbuah taman bermain. Mereka memainkan berbagai wahana dan rasa senang bercampur ketakutan muncul di benak ryo. Ia memainkan wahana kora-kora ia duduk di paling ujung dan tak di kira ia mulai mual dan akhirnya muntah
“kau seperti anak kcil”ucap yu memebelikan obat
“ah maaf2 aku tak biasanya seperti ini”ucap ryo
“ya sudah kita pulang saja ya nanti kau tambah sakit”ucap yu
“ya sudah tapi mobil kita tinggalkan disni saja, nanti biar anak buahku yang membawanya”ucap ryo
“un terserah kau saja yang penting kau baik-baik sja”ucap yu berjalan
Ryopun berjalan mengitari kota tokyo menuju ke rumh yu. Sampai akhirnya di sebuah penyebrangan yang terlihat sangat sepi ryo mulai ingin mengtakannya
“yu bisa aku mengatakan sesuatu”tanya ryo
“katakan saja~ memang apa yang ingin kau katakan?”tanya yu berhenti berjalan
“aku...aku ..... mau kah kau menikah denganku”ucapnya lantang
“menika? Bahkan kita baru bertemu mengapa kau langsung mengajakku menikah?”tnya yu heran
“akh maaf, aku terbawa suasana. Aku ingin terus bersamamu menghabiskan sisa umurku yang mungkin tinggal beberapa jam lagi”ucap ryo ngawur
“apa yng kau katakan,, jangan membuatku takut”bentak yu pergi menyebrng
“yu..tunggu” ucapan ryo terhenti saat melihat sebua truk melaju dengn sangat kencng “yu awas” ucap ryoo memberitahu yu. Tetapi yu yang hanya bisa diam sambi terkaget melihat truk itu. Bhkan kakinya tak bisa ia gerakan
‘brukkk’ truk itu menabrak seseorang tetapi bukan yu melainkan ryo, yu yang terdorong mengenai batu sehingga kening yu bercucuran darah. Yu melihat ryo dengan penuh penyesalan, ryo yng ia lihat penuh dengan darah di seujur tubuhnya. Yu taruh kepala ryo di pahanya sambil menangis melihat tubuh kecil ryo berwarna merah karna dipenuhi oleh darah. Yu tak bisa mengatakan apapun, ia hanya bisa menangis.
“ryo... RYOOOOO....... WAKE UP WAKE UP.. JANGAN TINGGALKAN AKU”yu menjerit dengan tangisnya
Para warga memanggil ambulans dan berusaha mengejar orang  yang suda menabrak ryo.
~di rumah sakit~
Yu sedang menunggu di ruang tunggu dengan perban di kepalanya. Ia tunggu kondisi ryo yang masih di periksa dokter. Hingga akhirnya dokter muncul dengan muka kekecewaan. Yu tanya padanya bagaimana kondisi ryo sekarang. Dokter hanya menggelengkan kepalanya dan pergi begitu saja.  Yu mulai meneteskan air matanya, melihat tubuh kecil ryo berbalut kain putih
“kenapa, harusnya aku yang berada di tempat itu. Kenapa kau malah menyelamatkanku”ucap yu lemas sambil meneteskan air mata. Esoknya ryopun segera di makamkan di pemakaman kota tokyou. Yu hanya terdiam duduk di pinggir batu nisan ryo yang di makamkan di sebelah makam yama. Ia elus-elus nisan ryo dan yama sambil terus menangis
“adakah disana kau rindu padaku meski kita kini ada di dunia berbeda, bila masih mungkin waktu ku putar kan ku tunggu dirimu”ucap yu sambil melantunkan sebuah lagu
“yu sudah jangan kau tangisi lagi. Ayok”ucap akira mencoba membangunkan yu
“lepaskan, aku ingin disni”ucap yu menepis tangan akira
“tapi kita harus pulang kau juga butuh ketenangan”ucap akira
“kenapa, kenapa.. KENAPA semua orang yang kusayangi meninggalkanku begitu saja, pertama mamah papah yama dan sekrang ryo. Mereka adalah orang yang sangat aku sayangi”ucap yu makin sedih
“yu mereka tak ingin melihatmu bersedih, dan inilah takdir tuhan. Mereka juga tak ingin meninggalkanmu, tetapi takdir berkata lain”ucap akira membuat yu tenang. “sekarang kau pulang ya, kita istirahatkan badanmu”tambah akira membantuku berdiri dan pergi meninggalkan makam itu.
Yu hanya bisa mengatakan satu kata saja “SAYOUNARA” yu pun benar-benar pergi meninggalkan kedua makam itu..~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

~Who u like in HSJ~